Pada zaman dahulu kala di negara afrika, hiduplah seorang raja yang sangat sombong sekali dan berpelakuan sangat jahat. Penduduk di sekitarnya sangat takut kepadanya.
Pada sutu hari di pagi hari duduk sang raja di depan kerajaannya dan setiap rakyatnya yang melewati dia harus menyembahnya karena takut.
Dengan melihat rakyatnya yang lewat menyembah dia, sikapnya makin angkuh bahkan raja tersebut brani mengumumkan bahwa dialah raja penguasa dunia. Dan semua rakyat adalah budaknya. Situs Poker Online
Tiba tiba terdengar suara yang nyaring berkata kamu salah raja, semua rakyat di sini adalah semua pelayan dari yang lainny, bukan hanya raja seorang. Dengan terdengar suara raja pun mukanya berubah menjadi merah dan sangat marah.
Siapa itu beraninya melawan kata kataku, saya bukan budakmu raja cam kan itu. Saya yang bilang raja duara itu terdengar lg dari kerumunan orang ramai.
Dan berjalan keluar ternyata yang brani melawan printah raja adalah seorang kakek tua yang memakai tongkat agar dia dapat berjalan dengan lancar.
"Saya, raja saya bernama Abu Bakar, di daerah saya sebelah timur sedang mengalami kekurangan air saya mau minta bantuan pada raja untuk bisa menyuruh pengawalnya membantu membuatkan sumur untuk kami agar kami tidak kekeringan. "jawab kakek tersebut.
ternyata kau seorang kakek tua yang kurang ajar, mau cari mati brani ngomong sama saya begitu, "uacap raja dengan emosi yang meledak.
Dan kau juga sudah berani bangat menyuruhku menggali sumur air untukmu. Kita ini saling melayani raja, tidak ada perbedaan antara rakyat kecil dengan engkau raja.
dan saya akan membuktikan padamu raja.
"jawab Abu Bakar dengan santai. lalu raja tes menyuruh kakek tua untuk menggali sumur besar di desa tersebut jika tidak bisa menyanggupinya maka kakek tua itu akan terkena hukuman pancung. "ujar raja dengan emosi yang makin meninggi. Poker Uang Asli
lalu kakek tua mengatakan sekali lagi kepada raja, kami mempunyai kebiasaan tersendiri di desa kami jika membuat perjanjian terhadap seseorang maka kami akan memegang kaki lawan itu.
setelah mendengar ucapan kakek tua itu raja pun membiarkan kakek itu memegang kakinya dan kakek itu berkata, "Raja, tolong engkau pegang tongkatku dulu, tanpa sadar raja pun memegang tongkat kakek itu.
lalu kakek tersebut segera membungkuk dan memegang kaki raja setelah selesai, kakek itu pun berkata terimakasih raja sudah memegang tongkatku ini,
ini yang di sebut dengan saling melayani raja. sejenak hati raja luluh dan merasa menyesal akan perbuatannya itu.
keesokkan harinya raja pun menyuruh pengawal pengawalnya untuk segera berangkat ke desa kakek itu dan segera menggali tiga sumur besar yang ada di desa itu.
setelah beberapa minggu akhirnya sumur tersebut selesai juga dan semua rakyat di desa tersebut sangat senang akan keberanian kakek itu dan desa tersebut tidak lagi kekurangan air. Agen poker Terpercaya
dan raja pun seluruh sifat jahatnya yang bengis tersebut berubah menjadi sangat baik dan sering membantu orang dan awalnya semula rakyat banyak yang tidak suka padanya berubah menjadi suka terhadap raja dan setiap ada perayaan besar di kerajaan raja tetap mengundang rakyatnya untuk hadir.
hingga akhirnya sang raja pun mendapatkan seorang istri yang berasal dari rakyat jelata.
istrinya sangat cantik dan baik hati dan mereka juga di karuniai seorang putra yang lucu dan akhirnya mereka pun hidup dengan bahagia dan rakyat pun semua hidup tentram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar