Sabtu, 28 Januari 2017

Misteri Danau Maninjau


Pada waktu dulu di daerah sumatera barat ada sebuah kampung di bawah kaki gunung tinjau hiduplah sepuluh orang saudara yang terdiri dari laki laki dan perempuan. orang tua mereka sudah meninggal akibat kecelakaan di laut saat menangkap ikan. Anak sulungnya bernama kukuban sedangkan adiknyanya yang paling kecil adalah seorang perempuan yang bernama siti rasani dan sani. Agen poker Terpercaya

Sedangkan laki laki semua berjumlah sembilan orang maka warga sekitar menyebut mereka dengan sembilan laki laki bujang, semenjak kepergian orang tuanya yang menjaga mereka adalah pamannya. Pamannya bernama datuk limbatang atau sering di panggil dengan sebutan engku. Dan pamannya juga memiliki seorang anak laki laki yang bernama giran.

Dan mereka semua sudah tumbuh besar, tak taunya giran dan sani saling jatuh cinta dan berpacaran, tetapi tidak berani diketahui oleh siapapun mereka masing masing merahasiakannya. Setelah beberapa tahun diam diam pacaran akhirnya mereka masing masing menceritakan hubungan cintanya kepada keluarga, rupanya kabar tersebut di sambut dengan sangat gembira oleh kakak sani dan pamannya giran. Situs Poker Online

Pada saat hari panen usai kakaknya, paman dan warga sekitar mengadakan perayaan adat untuk giran dan sani, perayaan tersebut berupa silat. Acara berjalan dengan sangat meriah masing masing yang jago silat mengeluarkan ilmunya, tetapi tak seorangpun yang bisa mengalahkan kukuban dan giran. Yang akhirnya pertandingan tersebut bertemulah kukuban dengan giran.

Mereka berdua berduel dengan sengitnya dan para penonton melihat dengan seru tiba tiba kukuban mengeluarkan jurus kaki saktinya ke arah giran dan giranpun menangkisnya dengan santai "brak... tiba tiba terdengar suara yang keras sekali semua penonton pun terkejut dan ternyata kaki kukuban patah tulangnya kena tangkisan giran dan akhirnya pertandingan di menangkan oleh giran. Poker Uang Asli

Pada saat kejadian itu kukubanpun mulai menaruh dendam kepada giran dan bermaksud ingin mencelakinya, tibalah suatu hari pamannya datang untuk meminta lamaran kepada kukuban, tiba tiba kukuban berubah pikiran dan berkata "saya tidak setuju adikku menikah dengan giran karena giran telah membuat kakiku patah. Pamannya pun berusaha untuk menjelaskan kepada kukuban bahwa dia sendiri yang salah menyerang giran dan giran hanya menangkis tendangannya saja.

Dengan berbagai cara pamannya membujuk kukuban tetapi tetap saja dia tidak setuju lagi hubungan adiknya dengan giran, lalu pamannya pulang dengan sangat kecewa dan menjelaskan semua ke giran. Giran sangat sedih sekali dan mengajak sani untuk keluar kesuatu tempat untuk membicarakan hal ini.

Keesokkan harinya merekapun bertemu di sebuah pinggir sungai dan giran menjelaskan semuanya apa yang dikatakan kakaknya itu, sani sangat kecewa da menangis tersedu sedu dan mengatakan pernikahanku denganmu harus di restui oleh kakakku kukuban jika dia tidak setuju maka kita tidak dapat melanjutkan hubungan kita.

Lalu sani pun berjalan di sekitar sungai itu tiba tiba sarungnya tersangkut pohon yang ada durinya hingga menyebabkan kaki sani luka, dan giranpun sangat panik dan berusaha membuatkan ramuan obat untuk sani. Tanpa di sadari rupanya mereka sedang di perhatikan warga sekitar kemudian mereka berdua di bawa untuk di hukum secara adat.

Walaupun mereka berdua sudah berusaha menjelaskan mereka tidak bersalah, setelah sampai di puncak gunung tinjau giran pun berdoa "ya tuhan jika kami tidak bersalah letuslah gunung tinjau ini agar semua warga di sini tau kami tidak bersalah.lalu keduanya meloncat ke dalam gunung itu.

Tiba tiba terjadilah gempa bumi yang sangat dasyat dan gunung tersebut pun meletus dengan hebatnya hingga tak ada satu wargapun yang hidup dan akhirnya tempat tersebut menjadi sebuah kawah yang makin lama makin besar sehingga membentuk sebuah danau. Dan danau itu lah sering di sebut orang dengan danau maninjau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar