Sabtu, 21 Januari 2017

Asal Usul Pulau Kapal


Pada zaman dahulu kala ada sebuah keluarga yang sederhana di dekat Sungai Cecuruk yang berada di kepulauan Bangka Belitung. Keluarga yang sederhana ini mempunyai seorang anak laki laki yang sangat rajin dan pintar. 

Mereka semua hidup dari berjualan buah buahan, daun-daunan yang mereka ambil dari hutan untuk di jual ke pasar. Dan setiap harinya si anak tersebut tetap mengikuti ayah ibunya untuk mengumpulkan hasil hutan yang mereka dapatkan,.

Pada suatu pagi yang cerah sang ayah sedang mencari buah buahan dan sewaktu menebang pohon besar tiba tiba ayahnya menemukan sebuah tongkat ajaib di rumpunan bambu. 

tongkat tersebut berlapis intan permata dan batu merah delima. Si ayah tersebut sangat kaget dalam mencari cari di sekitar hutan tersebut siapa sebenarnya pemiliknya yang tinggalkan tongkat ajaib ini.

setelah lama mencari si ayah tersebut pun mengalami kelelahan dan segera membawa tongkat itu pulang ke rumah. Situs Poker Online

Setelah sampai di rumah si ayah tersebut langsung menunjukkan kepada istrinya serta anaknya, lalu si ayah berkata bagusan tongkat ajaib ini kita simpan aja siapa tau pemiliknya tiba tiba datang mencari tongkatnya.

 Lalu jawab istrinya, "Pak, kita tidak mempunyai lemari untuk menyimpan tongkat ini takut pada waktu kita tidur tongkat itu di curi orang, Kita jual aja pak agar kita tidak usah khawatir lagi tongkat ini di ambil orang.

setelah sang ayah tersebut mendengar usulan istri dan anaknya lalu sang ayahpun setuju untuk menjual tongkat tersebut. 

Keesokkan harinya sang ayahpun menyuruh anaknya untuk pergi ke negeri seberang untuk menjual tongkat tersebut dan anaknya pun berhasil menjual dengan harga yang sangat tinggi. 

tetapi bukan langsung balik si anak tersebut malahan memilih untuk menetap di negeri seberang dengan uang yang dia dapat dari menjual tongkat ajaib itu.

.beberapa tahun kemudian kehidupan sang anak ini pun berubah dengan drastis, anaknya menjadi seorang yang sangat kaya raya dan berteman dengan saudagar saudagar yang paling kaya di negeri tersebut. 

hingga dia menikah dengan seorang putri saudagar yang kaya raya. 

Tiba suatu hari sang mertuanya menyuruh dia untuk pergi berdagang ke negeri seberang bersama istrinya, lalu dia pun mempersiapkan semua barang dagangan serta sebuah kapal yang sangat besar lalu berangkat lah dia bersama istrinya serta hewan untuk bekal makanannya selama dalam perjalanan. 

Suasana di kapal sangat ramai hingga pada malam harinya dia pun teringat akan kampung halamannya sendiri di Cecuruk. Agen poker Terpercaya

Dan akhirnya sampai juga kapal besarnya di sungai Cecuruk, Dan berita akan kedatangannya pun sampai di dengar oleh ayah dan ibunya, lalu ibunya segera bergegas menyiapkan semua makanan kesukaan anaknya dan segera pergi untuk menemui anaknya yang sudah bertahun tahun tidak pulang.

Sesampai di kapal anaknya lalu ibu dan ayahnya berteriak, dan anaknya pun keluar untuk melihat ternyata orang tuanya sendiri tetapi karna gengsi dia pun tidak mau mengakui ayah dan ibunya.

 "Siapa kamu berdua, beraninya mengaku saya anak kalian cepat pergi dari kapal saya.

Nak, ini ayah dan ibumu apakah kamu tidak kenal kami lagi, ibu membawakan makanan kesukaan kamu.

"Pergi kalian, orang tuaku adalah saudagar yang kaya raya, lalu makanan yang dibuat untuknya dibuang ke laut, betapa hancur hati ibu dan ayahnya.

 setelah sampai di rumah berdoalah ibunya jika benar saudagar kapal yang kaya raya itu adalah anakku maka tenggelamlah kapal itu bersamanya.

Setelah selesai ibunya berdoa tiba tiba datanglah badai dan ombak yang sangat besar sekali menghantam kapal anaknya, dan akhirnya anak istri dan awak kapalnya semua mati di telan oleh ombak tersebut.

 setelah kejadian tersebut beberapa hari di tempat hancurnya kapal sang anak itu, keluar sebuah pulau yang bentuknya menyerupai sebuah kapal dan sering juga terdengar suara suara binatang.

 oleh sebab itu sampai sekarang di percayai suara tersebut adalah suara binatang dari anak tersebut dan di beri nama oleh masyarakat setembat menjadi pulau kapal. Poker Uang Asli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar