Di sebuah daerah yang sangat terpencil di Jawa Barat, ada sebuah desa yang hiduplah seorang janda yang sangat kaya raya dan malangnya nasib janda tersebut tidak memiliki keturunan.
di desa tersebut dialah orang yang paling kaya hartanya yang melimpah dan rumah yang sangat besar sekali adalah rumah almarhum suaminya yang kecelakaan sewaktu menangkap ikan di laut.
Rupanya Janda kaya tersebut mempunyai sifat yang sangat jelek sekali yaitu sangat serakah, kikir dan sombong. akibat kekikirannya itu warga setempat menyebutnya Bagenda Endit, yang berarti orang kaya yang pelit.
Dia tidak segan segan mengusir dan memukul orang yang meminta bantuan uang kepadanya. Agen poker Terpercaya
Selain suaminya sebagai nelayan di laut diapun adalah seorang rentenil di desa itu maka setelah peninggalan suaminya seluruh pekerjaan suaminya dia yang ambil ahli, hampir seluruh sawah dan ladang di daerah itu adalah miliknya yang di dapat dengan cara yang kejam dia meminjamkan uang kepada para petani dan harus membayar pada waktu yang cepat.
dan bagi yang tidak sanggup membayar akan ditarik semua sawah sawah dan ladang ladang warga tersebut akibat perbuatan Janda dan suaminya banyak warga yang jatuh miskin akibat ulahnya.
Pada suatu pagi yang cerah Bagende Endit sedang menghitung uang yang di dapat dari tagihan pinjaman ke warga tiba tiba ada seorang nenek tua yang menggendong bayi mendekatinya dan berkata: “Bagende Endit, berikan kami makan ya karena kami sudah tiga hari belum makan," kata nenek tua itu.
"Hai, nenek tua jika tidak mempunyai uang jangan lah engkau melahirkan anak, "bentak Bagende Endit, lalu dia berjalan masuk ke dalam rumah.
setelah mendengar bentakan Bagende Endit bayi yang di gendong nenek tersebut nangis tak berhenti lalu nenek tua itu membujuk bayinya agar diam karena Bagende Endit sudah berjalan ke dalam rumah untuk membeli makan kepada kita.
Tak berapa lama kemudian Bagende Endit keluar bukannya mengambil makanan untuk nenek tua tersebut malahan mengambil seember air dan menyiramkan ke nenek tua itu dan bayinya.
Dalam sekejap tubuh nenek tua itu dan bayi basah kuyup dan langsung mengusir mereka keluar dari halaman rumah lalu Bagende Endit berjalan masuk kembali ke rumahnya. Poker Uang Asli
keesokkan harinya datanglah beberapa warga ke rumah Bagende Endit untuk meminta sedikit air untuk memasak karna di dekat mereka tidak ada air sedang Bagende Endit mempunyai air sumur yang sangat luas dan airnya pun melimpah sedangkan warga harus berjalan jauh untuk mendapatkan air di sungai.
"Maaf ya, silakan kalian pergi saja ke sungai sana untuk ambil air ya, air sumurku hanya untuk saya sendiri pake saja.
Dengan kecewa warga tersebut segera pergi dan tiba tiba datang lagi seorang kakek meminta air minum kepada Bagende Endit dengan emosi dia langsung keluar dan memukul kakek tersebut hingga babak belur dan kakek itu berdoa dan menancapkan tongkatnya di halaman Bagende Endit.
Setelah tertancap tongkat kakek itu lalu mencabutnya air yang sangat luar biasa keluar dari halaman Bagende Endit sehingga warga sekitar lari semua ke gunung untuk menyelamatkan diri sedangkan Bagende Endit sibuk mengumpuli hartanya.
setelah terkumpul semua rupanya air tersebut sudah menenggelamkan sebagian badan desa itu dan Bagende Endit tidak dapat lari lagi dan permintaan tolongnya pun tidak ada yang dengar lagi akhirnya Bagende Endit mati tenggelam bersama harta hartanya.
Maka dari itu warga setempat memberikan nama Situ Bagende Endit, Situ artinya luas sedangkan Bagendit di ambil dari nama Bagende Endit. maka jadilah Danau Situ Bagendit. BandarQ Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar