Rabu, 08 Maret 2017

Legenda Ular Kepala Tujuh


Pada zaman dahulu kala ada sebuah kerajaan yang bernama Kutei Rukam, yang di perintah oleh seorang raja Bikau Bermano. 

dan Raja pun memiliki delapan putra dan suatu hari raja merasa ke delapan anaknya tersebut sudah tumbuh dewasa maka di buatlah sebuah acara perkawinan putranya itu yang bernama Gajah Meram.

 Gajah Meram di jodohkan dengan seorang tuan putri yang berasal dari Kerajaan Suka Negeri. BandarQ Online

tuan putri tersebut bernama Putri Jinggai. Dari kerajaan Kutei Rukam menyiapkan acara yang semeriah mungkin untuk putra pertamanya dengan  Putri Jinggai.

 maka tibalah hari pernikahan Gajah Meram dengan Putri Jinggai, acara berjalan lancar tetapi tidak lama kemudian terjadi sesuatu yang sangat aneh pangeran gajah Meram dan Putri Jinggai hilan entah kemana. 

dan Pada saat itu mereka berdua sedang melakukan upacara di danau tes.

dan tak seorang pun yang melihat mereka berdua tah hilang kemana, makanya raja sangat terkejut akan kejadian itu dan segera menyuruh pengawalnya untuk mencari pangeran dan Putri Jinggai,

 setelah mencari beberapa jam pengawal tersebut mengalami kelelahan dan tidak menemukan mereka di mana mana. dan akhirnya sang pengawal segera kembali ke kerajaannya dan melaporkan kepada raja bahwa anaknya serta Putri Jinggai tidak bisa di temukan di danau tes.

"Raja, maafkan kami sudah kami kelilling untuk mencari pangeran dan Putri Jinggai tetapi belum dapat kami temukan, "Apa kalian tidak bisa menemukan putraku serta calon menantuku Putri Jinggai?

 lalu segera rajapun mengumpulkan seluruh penasehatnya dan menanyakan saran mereka, apakah kalian tau akan keberadaan putraku serta calon menantuku? "Tanya raja Bikau Bermano kepada penasehat penasehatnya. Agen poker Terpercaya

Lalu tiba tiba seorang kakek dari gelumuran orang itu berteriak "mungkinsaja pangeran serta calon istrinjya sudah di culik oleh Raja ular yang berkepala tujuh, apa katamu orang tua?? 

"Maaf tuan setau saya ular keoala tujuh tersebut sangat sakti dan senang mengganggu manusia yang ada di danau tes itu. semua penasehat raja terdiam dan sangat takut tetapi putra bungsu raja tersebut yang bernama Gajah merik, 

dialah yang membuka suara kepada ayahnya agar dia dapat di izinkan untuk pergi menolong kakaknya itu.

Raja sangat sedih sekali dan tidak mengiyakan pertanyaannya itu, dan dengan paksa . 

Gajah merik memohon kepada ayahnya dan akhirnya ayahnya tersebut pun setuju agar Gajah merik pergi ke danau tes untuk hadapi ular kepala tujuh itu. 

tapi sebelum berangkat Gajah merik harus bertapa terlebih dahulu di gua Tepat Topes Guna. lalu segera Gajah merik pergi ke gua Tepat Topes Guna untuk bertapa selama tujuh hari tujuh malam dengan konsentrasi. Agen DominoQQ

Daalam pertapaan tersebut Gajah merik berhasil mendapatkan keris pusaka yang dahsyat, keris pusaka tersebut itu dapat membuat dia berjalan di air,

 dan sebuah selendang sakti yang dapat berubah rubah sesuai dengan keinginannya. setelah ilmu sakti sudah di kuasai oleh gajah merik maka segera dia berangkat ke danau tes dan segera ingin menolong kakaknya serta calon istri kakaknya itu.

dalam memasuki danau tes itu ternyata banyak sekali rintangan yang menghadangnya tetapi Gajah merik berhasil mengalahkan mereka satu persatu hingga bertemu dengan ular kepala tujuh itu, tanpa basa basi lagi Gajah merik langsung melakukan penyerangan hingga si raja ular tersebut kalah dan berhasil menyelamatkan kakaknya serta calon istrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar