Minggu, 05 Maret 2017

Asal - Muasal Sungai Panjang Hila-Hila Bulukumba, Sulawesi Selatan Part 1


Paada suatu hari di pagi yang sangat cerah ada seorang anak laki laki yang berjalan di tanah kering yang berbatuan, dengan santai anak laki laki itu melalui jalan setahap demi setahap di sebuah kawasan perkampungan. 

anak laki laki itu berbadan tegap, tampandan hobinya suka memakai pakaian yang hitam, model rambutnya yang keriting dan di tangan kirinya memakai sebuah tongkat. dia adalah seorang yuang sangat sopan sekali dan selalu menyapa warga sekitarnya.

selama dia berjalan setahap demi setahap itu semua melintangi jalan yang berkerikil, dan dia terus berjalan hingga menjumpai sebelah kanan dan kirinya banyak terdapat batu batu yang tanjam sekali dan besar besar serta tanaman yang berduri.

 pemuda tersebut terlihat sangat stres sekali karena jalan yang dia lalui itu semua lagi di landa kemarau yang sangat panjang sekali. dia terus berjalan dan akhirnya dia menemukan sesuatu yang ia inginkan. Agen DominoQQ

 ternyata yang di cari cari selama perjalanan tadi adalah mencari sebuah batu yang datar karena dia ingin melakukan sholat dhuha, setelah mempersiapkan semua akhirnya dia pun melakukan sholat dhuha di batu besar tersebut. 

ternyata laki laki itu adalah seorang ustad yang sedang melakukan perjalanan di Sulawesi Selatan untuk menyebarkan injil dan bertujuan untuk pigi ke Kerajaan Tiro.

ustad tersebut dia yang bernama Khatib Bungsu, setelah Khatib Bungsu selesai melakukan sholatnya, tiba tiba dari balik batu besar itu ada seorang perempuan yang menyapanya, "Assalammualaikum tuan ustad,

 “Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, "Ujar sang ustad itu. setelah melihat ke seorang perempuan itu rupanya adalah murid dari ustad Khatib Bungsu. "Pas sekali tuan ustad datang ke kampung ini sekaranhg karena pada saat ini saya membutuhkan pertolongan pak ustad Khatib Bungsu.

"Apa yang bisa saya bantu untukmu, muridku? begini tuanku, lalu segera perempuan itu duduk di batu besar itu dan menceritakan semua apa yang terjadi saat ini di kampungnya,

 "Mereka berkata ajaran yang di oleh Khatib Bungsu adalah ajaran yang tak mempunyai kuasa apa apa, kemarau yang berkepanjangan ini membuat mereka sebagian warga yang ada di perkampungan ini kecewa dan tidak mau mengikuti ajaran Khatib Bungsu lagi. Agen poker Terpercaya

Mereka juga berkata sering di ledekin orang orang dari agama lain lo ustad Khatib Bungsu, dan mereka berkata sebaiknya mereka kembali aja ke ajaran agama nenek moyang mereka ketimbang mati kesusahan ikut ajaran Khatib Bungsu,

 “Masya Allah, sebenarnya tuhan adalah maha tahu dia tidak akan membiarkan anaknya yang taat kepadaNya mati tanpa pertolongan apapun dariNya. "jawab Khatib Bungsu kepada murid perempuannya.

"Percayalah, muridku allah itu maha penolong dan dia tidak akan tutup matanya untuk menolong kita, "Ayo kita segera kesana dan kita buktikan kepada mereka bahwa allah tidak pernah tidur dan setiap hari tetap menjaga kita, 

dan percobaan itu datang karena tuhan menguki iman kita, jika kita bisa melewati semua itu berarti iman kita telah kuat dan allah akan berkenang di dalamNya. BandarQ Online

Lalu segera Khatib Bungsu dan muridnya menuju ke tempat yang mereka cerita tadi. setelah berjalan tidak seberapa jauh tiba tiba Khatib Bungsu melihat sebuah pemandangan yang sangat mengerikan lalu dia segera bertanya kepada muridnya tersebut. 

"Apa yang hendak mereka lakukan terhadap gadis itu di batu besar itu muridku?

Bersambung
____________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar