"Maaf tuanku, Khatib Bungsu itu adalah sebuah upacara persembahan kepada nenek moyang mereka untuk memintahujan turun dengan deras, "Apakah acara itu sering di lakukan oleh mereka?
tanya Khatib Bungsu kepada muridnya. "Tidak tuanku Khatib Bungsu, acara ini sudah sekitar dua puluh tahun yang lalu, ini di karenakan ujan tak kunjung datang maka mereka laksanakan kembali upacara persembahan tersebut.
Mereka harus mengorbankan seorang gadis remaja yang belum menikah dan kaki tang dia di pasung kemudian sang algojo harus memotong kepala gadis itu dan persembahkan kepada langit dan bumi agar ujan deras bisa segera turun ke tempat ini.
lalu mereka semua berkeliling keliling gadis itu sambil mengeluarkan doa mereka, setelah berjalan lima belas menit tiba tiba berhenti dan sang algojo pun meletakkan pedangnya yang panjang ke air untuk mencucinya dan segera mendekati perempuan itu. BandarQ Online
suasana menjadi tegang karena pengeksekusi akan segera di mulai, lalu dengan lantang Khatib Bungsu berteriak "Stop.. tuan apa yang kalian lakukan terhadap gadis remaja itu yang tidak tau apa apa.
dalam sekejap para penonton penonton itu dan sang algojo melihat ke arah Khatib Bungsu. lalu sang algojo pun menjawab "Wahai, orang sial ngapain kamu datang kemari? gara gara ajaran kamu kampung kami menjadi kemarau panjang dan alami gagal panen semua lebih bagus kamu enyah dari kampung kami Khatib Bungsu pembawa sial.
Lalu Khatib Bungsu berkata "Hentikan upacara itu< jika tidak maka dosa kalian akan makin bertambah dan allah akan semakin murka kepada kalian dan memberikan kesengsaraan yang lebih banyak lagi.
"jangan kau ikut campur dalam masalah kami Khatib Bungsu, upacara yang kami lakukan adalah upacara yang kami persembahkan kepada nenek moyang kami.i dan yang sudah kami percaya turun temurun.
Jika kamu hebat tunjukkan kehebatanmu itu kepada kami, agar kami semua percaya kamu adalah utusan allah. "Ok, tetapi lepaskan gadis yang tidak berdosa itu?
kwkwwkwk... maaf, Khatib Bungsu kami tidak dapat melepaskan gadis ini sebelum kamu tunjukkan pada kami kamu dapat memanggil ujan di kampung kami. Situs Poker Online
Lalu Khatib Bungsu dengan tenang berjalan tiga sampai empat langkah ke depan dan mengangkat tongkatnya itu lalu berdoa kepada tuhan yang berkuasa
"wahai, tuhan ku yang maha dasyat kuasamu tunjukkan lah kekuatanmu kepada kami datangkan lah air di kampung ini agar kami percaya kamu tuhan kami yang dahsyat!~
lalu Khatib Bungsu segera menancapkan tongkat itu kedalam tanah tersebut dan sungguh luar biasa terjadi, setelah tongkat itu tertancap dalam lalu segera nKhatib Bungsu mencabutnya keluar dan tiba tiba air pun keluar dari tanah bekas tongkatnya yang tertancap itu.
lalu dengan tongkatnya dia membuat sebuah lingkaran yang sangat besar sekali dan ga lama air pun memenuhi lingkaran tersebut hingga penuh.
kemudian para rakyat yang melihat eksekusi tersebut semua berbondong bondong mendekati lingkaran yang penuh air itu dan masing masing mereka membawa pulang kerumah untuk berbagai kebutuhan sedangkan sang algojo juga melepaskan gadis itu sesuai dengan perjanjiannya dan meminta maaf kepada Khatib Bungsu atas kesalah pahaman ini.
dan air yang keluar dari lingkaran itu tak kunjung habis dan selalu aja penuh. Agen poker Terpercaya
mulai saat itu warga sekitar sana tidak berani lagi mengatakan Khatib Bungsu adalah ustad palsu.
Tamat
__________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar