Jumat, 10 Maret 2017

Rusa dan Anjing


Konon, pada jaman dahulu kala, rusa tidak mempunyai tanduk. Justru anjinglah yang mempunyai tanduk panjang dan bercabang-cabang. 

Pada suatu ketika, musim panas yang sangat panjang tiba, sehingga hampir semua sungai menguap airnya hingga kering. Semua hewan merasa kehausan dan juga kelaparan karena rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya tidak dapat tumbuh. Situs Poker Online

Kehausan dan kelaparan juga dialami oleh sepasang rusa. Mereka pergi mencari air dengan menyusuri bukit, dan lereng-lereng gunung. 

Dan akhirnya setelah mencari cukup lama mereka pun menemukan sebuah sungai yang masih ada airnya. Selain sepasang rusa tersebut, sudah ada banyak hewan-hewan lain yang juga berada di situ. “Setelah sekian lama kita mencari, baru sekarang kita menemukan air.

 Lihatlah, sudah banyak binatang lain yang berkumpul disini.”, kata rusa jantan kepada rusa betina. Rusa betina kemudian memalingkan pandangannya ke segala penjuru. 

“Iya, memang tempat ini sudah ramai dipenuhi oleh binatang lainnya yang juga kehausan dan kelaparan”, kata rusa betina.

Sepasang rusa itu lalu turun ke sungai. Tiba-tiba rusa betina melihat sesuatu dan berkata kepada rusa jantan, “Coba lihat ke sana! Siapa binatang itu. 

Betapa tampannya dia. Tanduknya sangat bagus dan menarik. Wah, dia terlihat sungguh gagah.” Si rusa jantan lalu menoleh, dan memperhatikan binatang yang sedang menuruni bukit menuju sungai untuk minum. “Itu adalah anjing. Dia sahabatku namun kita sudah lama tidak berjumpa,” jawab rusa jantan.

Ketika si anjing tiba di pinggir sungai, ia melihat rusa jantan dan istrinya. “Hai, rusa! Sedang apa kau di sini?” tegur si anjing kepada rusa jantan sahabatnya.

“Ya, jangan heran. Sekarang ini air kan sangat sulit diperoleh karena kekeringan, dan makanan pun tak ada. Kami pergi mencari kesana kemari hingga akhirnya menemukan air di tempat ini”, jawab rusa jantan. 

Kemudian mereka semua turun ke sungai untuk minum. Setelah minum, ketiga hewan itu lalu berpencar kembali.

“Mana si anjing itu tadi?” Tanya rusa betina kepada rusa jantan. “Oh, itu di sana! Di bawah pohon, dia sedang beristirahat. Mungkin dia masih merasa lelah setelah menempuh perjalanan yang jauh”, jawab rusa jantan.

 “Kalau begitu, ayo kita juga beristirahat disana bersama dengan dia”, ajak si rusa betina kepada suaminya.
“Ah, kamu ini!", tegur rusa jantan kepada rusa betina. "Kenapa dari tadi kamu selalu memandangi si anjing? Sedangkan aku tak lagi kamu perhatikan?”

 tanya rusa jantan dengan jengkel. “Tentu saja. Aku kagum dengan tanduk si anjing itu. Wah sungguh tak terkatakan indahnya. Oh, sungguh indah sekali”, jawab rusa betina sambil terus memuji-muji tanduk si anjing.

 “Apakah ia terlihat lebih gagah dariku?” tanya si rusa jantan pada rusa betina istrinya. “Ya, tentu saja tidak. Tetapi yang jelas tanduknya sangat bagus. Jika kau mempunyai tanduk seperti dia, pasti kau akan terlihat jauh lebih gagah daripada si anjing” jawab rusa betina

Rusa jantan lalu terdiam sejenak. Ia pun berusaha mencari akal. “Begini saja,” kata rusa jantan sesaat kemudian. Kalau kamu mau lihat aku bertanduk, nanti aku akan meminjam tanduk si anjing. Aku akan kesana dulu untuk berbicara dengannya.” Rusa jantan itu terpengaruh oleh rayuan istrinya. Ia lalu menemui si anjing.

“Hei anjing temanku. Istriku ingin sekali melihat kita berlomba lari,” kata rusa jantan berbohong. Si anjing yang tak ingin membuat sahabatnya kecewa menyetujui usul itu. Mereka lalu pergi ke tepi padang rumput untuk berlomba lari. Agen DominoQQ

“Apabila saya sudah berdiri dan mengangkat kakiku, maka mulailah kalian berdua lari”, rusa betina memberikan aba-aba. Rusa jantan dan anjing itu kemudian berlomba lari. Dan ternyata, anjing dapat dengan mudah dikalahkan oleh si rusa jantan. 

Si anjing merasa kecewa karena kekalahannya itu. Sang rusa jantan pun segera menghibur sambil berusaha menipunya. “Begini anjing temanku. Kau tadi dapat kukalahkan karena kau memakai tanduk yang berat sehingga larimu menjadi lambat. Nah, supaya adil bagaimana kalau aku sekarang yang memakai tanduk itu. Lalu kita berlomba lari lagi.”

Anjing kemudian menyetujui lagi usul sahabatnya tanpa merasa curiga. Ia lalu melepaskan tanduknya dan memberikannya kepada rusa jantan. Rusa jantan lalu memakai tanduk si anjing yang besar dan bercabang-cabang itu. Anjing dan rusa jantan pun berlomba lagi. 

Ketika rusa jantan melihat si anjing berlari sekencang-kencangnya di depan, ia pun berlari tetapi berbelok ke arah lain menjauh dari si anjing. 

Sedangkan si anjing terus berlari dan berlari tanpa menyadarinya. Karena merasa akan menang, anjing baru menoleh ke belakang. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat bahwa si rusa jantan sudah menghilang dan tak ada di belakangnya. BandarQ Online

Sadar dia telah ditipu, si anjing berlari berbalik arah untuk memburu si rusa jantan dengan marah. Akan tetapi, karena si rusa jantan jauh lebih gesit dan lincah, si anjing tak mampu menyusulnya.

 Dan akhirnya, tanduk si anjing pun dibawa lari oleh rusa jantan. Karena itulah hingga sekarang, bila anjing melihat rusa jantan, dia pasti akan mengejarnya, karena ingin meminta kembali tanduknya yang dulu dipinjam. Hingga saat ini binatang rusa jantan memiliki tanduk yang indah dan kokoh, yang membuatnya terlihat gagah.

Danau Si Losung & Danau Si Pinggan Part 2


“Hai, gadis cantik! Siapa kamu?” tanya Sangmaima.

“Aku seorang putri raja yang berkuasa di istana ini.”

“Kenapa mata tombak itu berada di perutmu?”

“Sebenarnya babi hutan yang kamu tombak itu adalah penjelmaanku.”

“Maafkan aku, Putri! Sungguh aku tidak tahu hal itu.”

“Tidak apalah, Tuan! Semuanya sudah terlanjur. Kini aku hanya berharap Tuan bisa menyembuhkan lukaku.”

Berbekal ilmu pengobatan yang diperoleh dari ayahnya ketika masih hidup, Sangmaima mampu mengobati luka wanita itu dengan mudahnya. Setelah wanita itu sembuh dari sakitnya, ia pun berpamitan untuk mengembalikan mata tombak itu kepada abangnya.

Abangnya sangat gembira, karena tombak pusaka kesayangannya telah kembali ke tangannya. Untuk mewujudkan kegembiraan itu, ia pun mengadakan selamatan, yaitu pesta adat secara besar-besaran. 

Namun sayangnya, ia tidak mengundang adiknya, Sangmaima, dalam pesta tersebut. Hal itu membuat adiknya merasa tersinggung, sehingga adiknya memutuskan untuk mengadakan pesta sendiri di rumahnya dalam waktu yang bersamaan. 

Untuk memeriahkan pestanya, ia mengadakan pertunjukan dengan mendatangkan seorang wanita yang dihiasi dengan berbagai bulu burung, sehingga menyerupai seekor burung Ernga. Pada saat pesta dilangsungkan, banyak orang yang datang untuk melihat pertunjukkan itu. Situs Poker Online

Sementara itu, pesta yang dilangsungkan di rumah Datu Dalu sangat sepi oleh pengunjung. Setelah mengetahui adiknya juga melaksanakan pesta dan sangat ramai pengunjungnya, ia pun bermaksud meminjam pertunjukan itu untuk memikat para tamu agar mau datang ke pestanya.

“Adikku! Bolehkah aku pinjam pertunjukanmu itu?”

“Aku tidak keberatan meminjamkan pertunjukan ini, asalkan Abang bisa menjaga wanita burung Ernga ini jangan sampai hilang.”

“Baiklah, Adikku! Aku akan menjaganya dengan baik.”

Setelah pestanya selesai, Sangmaima segera mengantar wanita burung Ernga itu ke rumah abangnya, lalu berpamitan pulang. Namun, ia tidak langsung pulang ke rumahnya, 

melainkan menyelinap dan bersembunyi di langit-langit rumah abangnya. Ia bermaksud menemui wanita burung Ernga itu secara sembunyi-sembunyi pada saat pesta abangnya selesai.

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pada malam harinya, Sangmaima berhasil menemui wanita itu dan berkata:

“Hai, Wanita burung Ernga! Besok pagi-pagi sekali kau harus pergi dari sini tanpa sepengetahuan abangku, sehingga ia mengira kamu hilang.”

“Baiklah, Tuan!” jawab wanita itu.

Keesokan harinya, Datu Dalu sangat terkejut.

Wanita burung Ernga sudah tidak di kamarnya. Ia pun mulai cemas, karena tidak berhasil menjaga wanita burung Ernga itu. “Aduh, Gawat! 

Adikku pasti akan marah jika mengetahui hal ini,” gumam Datu Dalu. Namun, belum ia mencarinya, tiba-tiba adiknya sudah berada di depan rumahnya.

“Bang! Aku datang ingin membawa pulang wanita burung Ernga itu.

Di mana dia?” tanya Sangmaima pura-pura tidak tahu.

“Maaf Adikku! Aku telah lalai, tidak bisa menjaganya. Tiba-tiba saja dia menghilang dari kamarnya,” jawab Datu Dalu gugup.

“Abang harus menemukan burung itu,” seru Sangmaima. BandarQ Online

“Dik! Bagaimana jika aku ganti dengan uang?” Datu Dalu menawarkan.

Sangmaima tidak bersedia menerima ganti rugi dengan bentuk apapun. Akhirnya pertengkaran pun terjadi, dan perkelahian antara adik dan abang itu tidak terelakkan lagi. 

Keduanya pun saling menyerang satu sama lain dengan jurus yang sama, sehingga perkelahian itu tampak seimbang, tidak ada yang kalah dan menang.

Datu Dalu kemudian mengambil lesung lalu dilemparkan ke arah adiknya. Namun sang Adik berhasil menghindar, sehingga lesung itu melayang tinggi dan jatuh di kampung Sangmaima. Tanpa diduga,

 tempat jatuhnya lesung itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah danau. Oleh masyarakat setempat, danau tersebut diberi nama Danau Si Losung. Agen poker Terpercaya

Sementara itu, Sangmaima ingin membalas serangan abangnya. Ia pun mengambil piring lalu dilemparkan ke arah abangnya. Datu Dalu pun berhasil menghindar dari lemparan adiknya,

 sehingga piring itu jatuh di kampung Datu Dalu yang pada akhirnya juga menjadi sebuah danau yang disebut dengan Danau Si Pinggan.

Tamat
___________________

Danau Si Losung & Danau Si Pinggan Part 1


Dahulu di daerah Silahan, Tapanuli Utara, hiduplah sepasang suami-istri yang memiliki dua orang anak laki-laki. Yang sulung bernama Datu Dalu, sedangkan yang bungsu bernama Sangmaima. 

Ayah mereka adalah seorang ahli pengobatan dan jago silat. Sang Ayah ingin kedua anaknya itu mewarisi keahlian yang dimilikinya. 

Oleh karena itu, ia sangat tekun mengajari mereka cara meramu obat dan bermain silat sejak masih kecil, hingga akhirnya mereka tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan pandai mengobati berbagai macam penyakit. Poker Uang Asli

Pada suatu hari, ayah dan ibu mereka pergi ke hutan untuk mencari tumbuhan obat-obatan. Akan tetapi saat hari sudah menjelang sore, sepasang suami-istri itu belum juga kembali.

 Akhirnya, Datu Dalu dan adiknya memutuskan untuk mencari kedua orang tua mereka. Sesampainya di hutan, mereka menemukan kedua orang tua mereka telah tewas diterkam harimau.

Dengan sekuat tenaga, kedua abang-adik itu membopong orang tua mereka pulang ke rumah. Usai acara penguburan, ketika hendak membagi harta warisan yang ditinggalkan oleh orang tua mereka, keduanya baru menyadari bahwa orang tua mereka tidak memiliki harta benda, 

kecuali sebuah tombak pusaka. Menurut adat yang berlaku di daerah itu, apabila orang tua meninggal, maka tombak pusaka jatuh kepada anak sulung. Sesuai hukum adat tersebut, tombak pusaka itu diberikan kepada Datu Dalu, sebagai anak sulung.

Pada suatu hari, Sangmaima ingin meminjam tombak pusaka itu untuk berburu babi di hutan. Ia pun meminta izin kepada abangnya.

“Bang, bolehkah aku pinjam tombak pusaka itu?”

“Untuk keperluan apa, Dik?”

“Aku ingin berburu babi hutan.”

“Aku bersedia meminjamkan tombak itu, asalkan kamu sanggup menjaganya jangan sampai hilang.”

“Baiklah, Bang! Aku akan merawat dan menjaganya dengan baik.”

Setelah itu, berangkatlah Sangmaima ke hutan. Sesampainya di hutan, ia pun melihat seekor babi hutan yang sedang berjalan melintas di depannya. 

Tanpa berpikir panjang, dilemparkannya tombak pusaka itu ke arah binatang itu. “Duggg…!!!” Tombak pusaka itu tepat mengenai lambungnya. Sangmaima pun sangat senang, karena dikiranya babi hutan itu sudah roboh. Namun, apa yang terjadi? Ternyata babi hutan itu melarikan diri masuk ke dalam semak-semak.

“Wah, celaka! Tombak itu terbawa lari, aku harus mengambilnya kembali,” gumam Sangmaima dengan perasaan cemas.

Ia pun segera mengejar babi hutan itu, namun pengejarannya sia-sia. Ia hanya menemukan gagang tombaknya di semak-semak. Sementara mata tombaknya masih melekat pada lambung babi hutan yang melarikan diri itu. Sangmaima mulai panik. Agen poker Terpercaya

“Waduh, gawat! Abangku pasti akan marah kepadaku jika mengetahui hal ini,” gumam Sangmaima.

Namun, babi hutan itu sudah melarikan diri masuk ke dalam hutan. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk kembali ke rumah dan memberitahukan hal itu kepada Abangnya.

“Maaf, Bang! Aku tidak berhasil menjaga tombak pusaka milik Abang. Tombak itu terbawa lari oleh babi hutan,” lapor Sangmaima.

“Aku tidak mau tahu itu! Yang jelas kamu harus mengembalikan tombok itu, apa pun caranya,” kata Datu Dalu kepada adiknya dengan nada kesal.” Agen DominoQQ

Baiklah, Bang! Hari ini juga aku akan mencarinya,” jawab Sangmaima.

“Sudah, jangan banyak bicara! Cepat berangkat!” perintah Datu Dalu.

Saat itu pula Sangmaima kembali ke hutan untuk mencari babi hutan itu. 

Pencariannya kali ini ia lakukan dengan sangat hati-hati. Ia menelesuri jejak kaki babi hutan itu hingga ke tengah hutan. Sesampainya di tengah hutan, ia menemukan sebuah lubang besar yang mirip seperti gua. 

Dengan hati-hati, ia menyurusi lubang itu sampai ke dalam. Alangkah terkejutnya Sangmaima, ternyata di dalam lubang itu ia menemukan sebuah istana yang sangat megah.

“Aduhai, indah sekali tempat ini,” ucap Sangmaima dengan takjub.

“Tapi, siapa pula pemilik istana ini?” tanyanya dalam hati.

Oleh karena penasaran, ia pun memberanikan diri masuk lebih dalam lagi. Tak jauh di depannya, terlihat seorang wanita cantik sedang tergeletak merintih kesakitan di atas pembaringannya. 

Ia kemudian menghampirinya, dan tampaklah sebuah mata tombak menempel di perut wanita cantik itu. “Sepertinya mata tombak itu milik Abangku,” kata Sangmaima dalam hati. Setelah itu, ia pun menyapa wanita cantik itu.

Bersambung
________________________

Kamis, 09 Maret 2017

Malam Jumat Kliwon Yang Misterius


Pada suatu malam, tepatnya di malam jumat kliwon , kebetulan saya dan beberapa orang teman saya bekerja di shift malam, sebelumnya saya selalu bekerja di bagian shift pagi tapi tidak tau kenapa tiba tiba pada hari ini saya ditugaskan untuk bekerja pada shift malam.

Kebetulan hari ini adalah malam jumat kliwon , biasa malam tersebut terkenal dengan hal-hal yang mistis, menyeramkan, horor, dan lain lain. 

Tetapi saya dan teman-teman saya tidak terlalu menanggapinya dengan serius dan kami pun hanya menganggpnya sebagai mitos saja, Kami lalu bekerja dengan serius sesuai bagian pekerjaan masing-masing.

 Kami pun sedikit menambahkan humor pada saat bekerja agar tidak terlalu membosankan dan tidak terbawa suasana yang menyeramkan. Agen DominoQQ

Tidak terasa ternyata waktu sudah memasuki jam 22.00 malam, suasana yang awalnya tadi penuh dengan kelucuan berubah menjadi menyeramkan karena ada seorang teman saya yang sedang memutarkan lagu Lingsir Wengi .

 Kebetulan di bagian shift malam hari ini hanya ada satu orang karyawan perempuan, disaat teman saya memutarkan lagu horor tersebut tiba-tiba tidak tau kenapa teman saya yang perempuan tiba-tiba menangis dan menjerit histeris. 

Kami semua pun terkejut lalu mendekatinya dan bertanya kenapa kamu tiba-tiba menangis histeris seperti itu ?..., BandarQ Online

 dia pun menjawab (Karyawan perempuan) saya trauma setiap kali mendegar lagu tersebut. Entah tak tau kenapa teman saya yang pria malah menjadikan kesempatan tersebut untuk mengerjai si perempuan tersebut.

 Waktu pun sudah mau memasuki pukul 23.00 malam di ruangan kantor kami pun mulai terasa bau harum bunga melati, tetapi kami tidak tau bau tersebut datangnya dari mana.

Setelah tidak lama kami semua mencium bau tersebut suasana di ruangan kantor kami pun tiba-tiba menjadi heboh dan semua karyawan mulai mersa panik dan ketakutan terutama si perempuan tadi pun makin ketakutan,

 saya pun berusaha untuk menenangkan semua karyawan disana. dan meminta agar mereka tetap tenang dan membaca banyak doa agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan.

Kemudian waktu tidak terasa sudah pukul jam 24.00 sudah tengah malam dan waktunya pulang kerja. kami pun semua lekas pulang, kebetulan jarak antar rumah kami tidak terlalu jauh , rencananya mau pulang bersama-sama eh tiba-tiba satu karyawan meminta duluan dan ingin pulang sendirian padahal kan ini malam jumat kliwon . 

Tetapi tidak jauh dia berjalan kami melihat dia ternyata pulangnya bersama seorang cewek yang hanya memakai pakaian putih saja. kami kira itu temannya, tetapi ternyata cowok yang pulang duluan tadi tidak mengetahui hal wanita tersebut.

 pas dia sampai dirumah dan mau menutup jendela rumahnya diapun melihat sesosk wanita tmemakai pakaian putih dengan wajah yang menakutkan dan kakinya tidak menginjak tanah diapun berteriak tolong ada setaaaaaannnnnn......!!!! , Situs Poker Online

 dia pun berlari secepat tenaga meninggalkan rumahnya untuk kembali ke kantor tersebut. Dia pun bertemu dengan kami (teman kerjanya), kami pun menanyakan kenapa kau kembali?,, aku tadi diikuti setann.. Haaaa setan (teman kerjanya) jadi yang kami kira bersamamu tadi adalah temanmu ternyata setann!!!!!.... 

akhirnya kami semua pun masuk kembali kedalam kantor. dan kami pun menginap di kantor tersbut sampai pagi...

asal mula terbentuknya gunung merapi part 2


Kemudian Mpu Permadi dan Mpu Rama pun saling berpandangan. Terlihat dari raut wajahnya seperti tidak ingin dengan kehendak para dewa.

 Ternyata kedua empu itu mempunyai sebuah kepentingan sendiri dengan pekerjaannya yang belum selesai. Dan ternyata kedua empu tersebut tidak ingin jika harus berpindah lokasi, sementara pekerjaan untuk membuat kerisnya baru saja dimulai dan harus diselesaikan dilokasi itu.

 Dan kedua empu itu pun berpendapat jika pembuatan krisnya belum selesai dengan sempurna maka akan mendatangkan musibah bagi manusia, oleh karena itu mereka meminta untuk menunggu hingga selesai. Agen DominoQQ

Kedua utusan itupun berpendapat jika perkara ini adalah perkara yang bersifat mendesak, sehingga jikalau harus menggunakan pemaksaan pun akan dijalankannya.

 Kedua utusan itu tak henti hentinya menerangkan bahwa tugas yang diembannya adalah demi kelangsungan hidup umat di pulau Jawa. Namun kedua empu itu juga kokoh pada pendiriannya, jika pengerjaan keris itu tidak sempurna juga akan mendatangkan mala petaka bagi manusia.

Kedua kubu itu pun terlibat adu mulut yang sangat menegangkan. Nampaknya suasananya semakin menjadi tidak terkendali.

 Oleh alasan yang sangat mendesak, maka kedua utusan dewa itu pun menggunakan kekerasan dengan mengerahkan seluruh bala tentara pengawalnya untuk menyerang kedua empu itu. Dan kedua empu itu pun segera memasang kuda-kuda untuk menyambut serangan bala tentara kayangan itu.

 Sepertinya pertarungan itu tidaklah seimbang mengingat kesaktian dari kedua empu itu dalam waktu yang tidak begitu lama, semua pasukan tentara itu berhasil dikalahkan. Setelah kejadian tersebut tersisa berempat mereka berhadap-hadapan dan terjadilah duel satu lawan satu.

 Pertarungan sengit pun tak bisa dihindarkan. Pertarungan tersebut nampak seimbang, sehingga pertempurannya berlangsung lama dan wilayah sekitar pertempuran itu nampak berantakan, banyak batu-batu berhamburan dan hancur jadi debu, pohon-pohon besar bertumbangan dan asap atau debu mengepul.

Kemudian Batara guru memberi perintah kepada Dewa Bayu untuk memberikan pelajaran buat Mpu Rama dan Mpu Permadi. Dewa Bayu diperintah untuk segera memindahkan Gunung Jamurdwipa dengan meniupnya.

 Batara guru tidak peduli dengan keselamatan kedua empu itu, karena telah menentang para dewa dan membahayakan keselamatan umat manusia. BandarQ Online

Setelah diberi sebuah perintah, akhirnya berangkatlah dewa Bayu ke laut selatan. Dengan kehebatannya dewa Bayu segera meniupkan hunung itu, karena hembusan dari dewa Bayu yang bagaikan angin topan itu berhasil menerbangkan Jamurdwipa hingga melayang-layang diangkasa dan kemudian jatuh tepat diperapian kedua empu tersebut.

 Dan kedua empu yang berada di tempat itu pun ikut tertimpa oleh gunung Jamurdwipa hingga tewas. Kemudian kedua roh empu tersebut tidak bisa diterima dialam baka sehingga mereka menjadi penghuni gunung itu.

Meskipun kedua empu sakti itu telah tewas tertimpa gunung, namun sisa-sisa kesaktiannya tidak padam.

 Bahan keris yang masih dalam proses pengerjaanya masih menyala dan tidak dapat dipadamkan kecuali oleh kedua orang empu yang sudah tewas tersebut dan terus menerus membara dan karena tertimbun oleh gunung, lama kelamaan semakin membara dan membesar.

 Karena bertambah besar baranya, maka tempatnya menjadi terbatas sedangkan tekanannya menjadi meningkat. Bara api yang makin membesar itu menyembut ke atas dengan membakar bebatuan dan tanah yang menimbunnya hingga meleleh. 

Oleh karna tanah dan bebatuan yang meleleh tadi menimbulkan lobang yang semakin hari bertambah luas hingga sekarang menjadi kawah. Situs Poker Online

Semenjak kejadian itulah akhirnya kawah yang menimbulkan bebatuan yang meleleh dan semakin hari semakin meluas kemudian menjadi sebuah gunung, yang sekarang diberi nama Gunung merapi .

Tamat
_______________

asal mula terbentuknya gunung merapi part 1


Pada suatu waktu, di pulau Jawa belum banyak daerah yang dihuni manusia karena wilayah tersebut kebanyakan masih berupa hutan belantara yang dihuni oleh binatang liar dan makhluk-makhluk gaib.

 Keadaan pulau Jawa pada waktu itu sangat buruk, sehingga mengkhawatirkan kelangsungan makhluk hidup yang menghuninya. 

Hanya ada beberapa bagian saja yang di tempati oleh sekelompok manusia yang hidup secara berkelompok dan mereka suka berpindah pindah karena alam yang terkadang tidak mendukung serta juga serangan dari hewan liar. BandarQ Online

Para penduduk dari pulau Jawa ini tidak menyadari bahwa tanah yang mereka tempati ini ternyata miring, sehingga ada sebuah kekhwatiran akan meluncur dan tenggelam ke laut Selatan. 

Yang mengetahui keadaan ini adalah para dewa di kayangan yang peduli akan kelangsungan hidup para penghuni pulau Jawa waktu itu. 

Para dewa di kayangan akhirnya sepakat untuk membuat agar pulau Jawa tidak miring, sehingga para penghuninya bisa berkembang biak dan semakin maju peradabannya.

Kemudian para dewa pun berunding untuk menentukan pemberat yang akan mereka taruh di tengah pulau itu. Mereka memutuskan menggunakan Gunung Jamurdwipa yang yang sangat terkenal bagi makhluk makhluk gaib dan sangat tinggi menjulang di dalam laut selatan.

 Para dewa kemudian memberikan pengarahan dan meminta ijin para penghuni Gunung Jamurdwipa aga segera pindah tempat, karena gunung yang mereka tempati akan dipindahkan ke tengah tengah pulau Jawa. 

Dari hasil pengukuran yang telah mereka lakukan terdahulu, ternyata lokasinya dihuni oleh dua orang yang sedang bekerja di tengah hutan belantara. Ke dua orang itu tenyata empu yang sedang membuat keris. 

Para dewa kemudian mengutus Dewa Panyarikan dan Batara Naradha beserta para pengawal untuk memberitahu kepada kedua orang itu agar segera pindah karena tempatnya akan diletakkan Gunung Jamurdwipa. Agen poker Terpercaya

Para utusan dewa itu terpesona melihat kedua empu yang sedang mengerjakan keris masing-masing tanpa sebuah alat bantuan.

 Empu itu sedang mencampur segala macam bahan logam dan dengan tangan kosong mereka menggunaka telapak tangan dan jari-jari untuk menempa dan memilin campuran bubuk logam itu hingga menggumpal.

Setelah Pekerjaan empu pada waktu itu tentu saja tidak bisa disela karena memelukan konsantrasi tingkat tinggi untuk mengolah bijih logam itu. 

Para utusan pun mau menunggu, dan sambil melihat betapa takjubnya mereka mengetahui cara pembuatan keris yang dilakukan oleh para empu itu.

 Gumpalan besi itu kemudian dipukul-pukul dan diurut-urut oleh para empu itu hanya menggunakan tangan mereka. Dan yang lebih menakjubkan lagi gumpalan besi itu membara dan menyala-nyala namun tangan para empu itu tidak terbakar sedikitpun.

Pekerjaan empu itu sebenarnya belum selesai namun karena ada utusan penting, maka pekerjaanya di hentikan sementara dan menemui utusan dari kayangan tersebut. Empu tersebut kemudian memperkenalkan diri. 

Yang satunya bernama Mpu Permadi sedangkan yang satunya lagi bernama Mpu Rama. Kemudian mereka memperkenalkan diri dan sedikit bercanda,

 akhirnya Batara dan Dewa panyarikan pun mengungkapkan maksud kedatangannya Batara pun segera menyampaikan maksud kedatangannya dan didukung oleh pernyataan sewa panyarikan, yaitu menyarankan agar kedua empu itu segera pindah dari lokasi itu karena akan ditempatkan gunung besar yang akan digunakan untuk menyeimbangkan pulau Jawa yang sedang miring. 

Batara Naradha menjelaskan hal ikhwal terjadinya gempa dan keadaan pulau Jawa yang sangat mengkhawatirkan dan mengharapkan agar kedua orang itu mau mengerti dan menuruti kehendak tanpa ada halangan satupun. Dan tidak lupa dewa panyarikan pun menjelaskan pentingnya pekerjaan itu demi kelangsungan hidup para penghuna pulau Jawa tersebut. Poker Uang Asli

Bersambung
___________________

Rabu, 08 Maret 2017

Asal Usul Pantai Karang Nini


Di sebuah pesisir pantai hiduplah sepasang suami istri yang bernama Aki Ambu dan Nini Arga Piara, mereka menginginkan seorang anak tetapi tuhan belum memberikannya kepada mereka hingga mereka sudah beranjak usia. 

tetap kedua pasangan tersebut tidak putus asa dan saling menunggu keajaiban terjadi. dan mereka berdua hidup dalam menangkap ikan di laut. mereka keluar untuk menangkap ikan pada malam hari dan pulang pada pagi harinya.

Hingga pada suatu haru sang suami Aki Ambu kurang fit badannya dan sang istri Nini Arga Piara pun mencegahnya untuk pergi melaut, dan suaminya berkata kepada istrinya, "Saya tidak apa apa istriku,

 biarkan saja saya melaut jika tidak kita mau makan apa? "tanya Aki Ambu kepada Nini Arga Piara. demi mendapat lauk yang mereka sehari hari makan akhirnya Nini Arga Piara membiarkan suaminya kembali untuk melaut. BandarQ Online

setelah suaminya mau berangkat sang istri memberi pesan jika rasa rasa badan Aki Ambu ga  sanggup silakan balik saja ya jangan di paksakan kata 

"Nini Arga Piara kepada suaminya itu. setelah sampai di tengah laut ternyata semalaman Aki Ambu tidak mendapatkan seekor ikan pun dan di balik itu sang istri menunggu di rumah hingga ayam berkokok tidak ada kabar berita dari suaminya itu. dan akhirnya sang istri pun memutuskan untuk mencari suaminya di laut. Situs Poker Online

Tetapi hasilnya sia sia aja karena tak kunjung ketemu suaminya setelah berputar putar di laut sekian lama, kecemasan sang istri makin bertambah dan meminta bantuan warga sekitar untuk mencari suaminya itu.

 tetapi hasilnya sia sia aja dan suaminya tetap tidak dapat di temukan oleh warga. dan Nini Arga Piara sangat stres sekali dan menangis di samping tepi laut tersebut.

‘Ya Tuhan, hamba mohon pertemukanlah hamba dengan suami hamba, "doa dari Nini Arga Piara. setelah doanya selesai tiba tiba muncul dihadapannya didalam laut nampaklah sebentuk batu karang mengambang dihadapannya. dan juga  terdengarlah suara gaib. 

‘Nini Arga, batu yang mengambang itu yaitu penjelmaan suamimu. Jadi, janganlah mencari suamimu lagi. ‘Nini Arga menangis sejadi-jadinya.  Agen poker Terpercaya

la tak menganggap bakal berpisah dengan suaminya seperti ini. Sembari selalu menangis, ia berdoa pada Tuhan.’Ya Tuhan, hamba begitu menyukai suami hamba. Biarlah kami berbarengan selama-lamanya. 

Gantilah hamba jadi seperti suami hamba. ‘Mendadak langit mendung dan petir menyambar. Badan Nini Arga juga beralih jadi batu karang yang bertemu dengan batu terapung perwujudan Aki Ambu.

dan orang-orang sekitaran batu karang itu diberi nama Karang Nini dan batu yang letaknya terapung perwujudan Aki Ambu diberi nama Bale Kambang, lantaran letaknya diatas perairan.